Dalam sambutannya, Retno
mengajak seluruh delegasi KTT untuk mendukung upaya damai di Palestina.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi memimpin pertemuan antar
Menlu delegasi KTT Luar Biasa OKI ke-5.
"Lebih
dari 70 tahun sejak PBB berdiri dan lebih dari 60 tahun sejak
konferensi Bandung (Konferensi Asia Afrika-red), warga Palestina telah
memperjuangkan hak, kebebasan dan kemerdekaan mereka," kata Retno dalam
sambutannya di hadapan para Menlu peserta KTT LB OKI di JCC, Senayan,
Jakarta, Minggu (6/3/2016).
Retno melanjutkan, gelombang
kekerasan di Palestina dan Al-Quds Al-Sharif masih terus berlangsung.
Lebih dari 5 juta penduduk Palestina kehilangan pekerjaan dan tempat
tinggal.
"Lebih dari setengah abad ekonomi Palestina diblokade
oleh Israel. Sementara pada saat yang sama, Israel semakin memperluas
penguasaan tanahnya dan menghancurkan Palestina," kata Retno.
Israel
juga terus melanjutkan penguasaan demografinya, status quo atas Al-Quds
Al-Sharif dan membatasi akses warga Palestina untuk berkunjung ke
Masjidil Aqsa. Untuk itu, Retno mengajak agar anggota OKI berbuat
sesuatu yang lebih konkret.
"Kita harus mengakhiri semua ini," Ujarnya.
Oleh
karena itu resolusi dan Delegasi Jakarta akan berisi langkah-langkah
nyata untuk mendukung upaya damai Palestina. Retno yakin, meski resolusi
ini tak akan langsung memberikan hasil nyata, paling tidak, resolusi
ini mengarah pada upaya damai.
"Indonesia sangat yakin bahwa tak
ada satupun negara yang mampu sendiri, memberikan solusi atas kasus
Palestina. Di sini kita sekarang, di bawah naungan Organisasi Kerjasama
Islam (OKI)," Ucap Retno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar