slide show

Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" />
Selamat datang di blogspot lisboa369

Kamis, 24 Maret 2016

Ahok Orang Pertama Yang Mendapat Buku

Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) menjadi orang pertama yang mendapatkan buku, langsung dari tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menanggapi hal ini, Ahok mengaku memang akrab dengan Megawati, melebihi sekat-sekat partai politik.
Buku yang diserahkan bertajuk "Megawati dalam Catatan Wartawan, Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat", diluncurkan di Gedung Arsip Nasional, Jl Gadjah Mada, Jakarta Pusat.
"Ada 10 buku yang mau kita bagikan. Dari huruf A saja, yang sekarang jadi hot news, untuk tetap belajar tentang perjuangan dan berpolitik, saya pilih Pak Ahok," kata salah satu penulis buku, Ninil WDA dari Tempo.
Buku yang ditulis oleh 22 wartawan dan disunting oleh Kristin Samah. Setelah ditunjuk untuk menerima buku, Ahok yang berbatik cokelat bercorak hitam ini maju ke atas panggung.
Senyum terkembang, kemudian bersalaman dengan Megawati yang sama-sama tersenyum. Sekitar 30 detik di atas panggung, Ahok lantas turun dari panggung.
Setelah Ahok, sejumlah tokoh dan kader juga menerima buku. Ada mantan Kepala BIN Hendropriyono yang menjadi penerima buku urutan kedua. Penerima buku lainnya adalah Kepala BIN Sutiyoso, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang dulu adalah sopir Megawati, dan Wakil Presiden ke-11 Ri Boediono.
Terakhir, putri Megawati yang kini duduk sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani ditunjuk langsung Megawati untuk menerima buku.
"Saya sih senang (dapat buku giliran pertama). Kan saya hubungan dengan Bu Mega kan kayak kakak-adik, yang melampaui kayak hubungan parpol," kata Ahok usai peluncuran buku 'Megawati dalam Catatan Wartawan, Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat', di Gedung Arsip Nasional No 111, Jalan Gajah Mada, Jakarta
Bahkan ketika dirinya bersitegang dengan PDIP-pun, Ahok tetap dekat dengan Megawati. Meski Ahok bukan kader PDIP, namun itu tak menjadi penghalang kedekatannya dengan putri proklamator Soekarno ini.
"Makanya (saat) parpol PDIP marah sama saya, saya bilang 'Gue (Saya) kan bukan orang PDIP'. Gue bilang saja, 'Gue orangnya Bu Mega'," ujar Ahok.
Soal buku ini, Ahok menilai 22 wartawan penulisnya bisa menuangkan yang mereka rasakan saat bersama Megawati. Buku ini bisa menjelaskan siapa Megawati sebenarnya.
"Ini bagian dari catatan sejarah buat bangsa ini, bagaimana orang bisa menilai Bu Megawati. Selama ini orang menilai salah terhadap beliau, saya kebetulan dekat dengan beliau, dan saya kira banyak orang yang salah," kata Ahok.
Dalam acara tersebut, Megawati menceritakan dirinya yang marah soal pelesetan lambang PDIP yakni banteng moncong putih yang diberi anting. Megawati menyeru juga kepada Ahok dengan seruan yang sama saat dia marah atas perkara yang menurutnya menyerempet isu LGBT dan pelesetan lambang PDIP.
"Jadi saya ke Pak Ahok ya begitu, 'Yang jantan dong!'," kata Megawati setengah berteriak dan disambut tepuk tangan para hadirin. Banyak elite PDIP di situ.
"Tapi saya bingung, saya kan bukan jantan," sambung Megawati saat derai tawa dan tepuk tangan ratusan hadirin masih terdengar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar