Lisboa369.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti terkenal sangat
tegas dengan kapal asing pencuri ikan yang masuk ke perairan Indonesia.
Semenjak diangkat Jokowi jadi menteri, Susi menjadi sorotan karena
sangat berani menangkap bahkan menenggelamkan kapal asing yang kedapatan
mencuri ikan Indonesia.
Pada awal 2016 saja, Menteri Susi
tercatat telah menenggelamkan 23 kapal asing yang tertangkap mencuri
ikan di Indonesia. Kapal asing ini berasal dari banyak negara seperti
Vietnam, Filipina dan Malaysia.
Penenggelaman kapal dilakukan di
empat lokasi yakni Pontianak-Kalimantan Barat sebanyak delapan kapal
(Vietnam), Bitung-Sulawesi Utara sebanyak tujuh kapal (1 Filipina, 5
indonesia), Batam sebanyak tujuh kapal Malaysia dan Tahuna-Sulawesi
Utara sebanyak satu kapal (Filipina).
"Tanggal 22 Februari
jumlahnya yang terbaru jadi 23 kapal (akan ditenggelamkan). Ini
merupakan penenggelaman kapal illegal fishing yang pertama kali
dilakukan pada tahun 2016," ujar Susi di kantornya, Jakarta, Jumat (12/2).
Penenggelaman
kapal pelaku illegal fishing dilakukan dengan mengacu pada Pasal 76A UU
No. 45/2009 tentang Perubahan Atas UU No 31/2004 tentang Perikanan
yaitu benda dan/atau alat yang digunakan dalam dan/atau yang dihasilkan
dari tindak pidana perikanan dapat dirampas untuk negara atau
dimusnahkan setelah mendapat persetujuan ketua pengadilan negeri dan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap
(inkracht) sebagaimana diatur dalam KUHAP.
Susi mengakui, laut Indonesia menjadi sasaran empuk para pencuri ikan.
Susi menegaskan sumber daya perikanan di laut Arafuru dan Natuna
merupakan milik Republik Indonesia. Oleh karena itu pihaknya bakal
menindak tegas pihak asing yang melanggar kedaulatan nasional. "Laut
Arafuru dan Natuna bukan milik kapal-kapal Thailand, China, Vietnam,
tetapi milik kapal-kapal Indonesia," kata Susi Pudjiastuti seperti
ditulis Antara, Kamis (30/3).
Menteri Susi mengemukakan, banyak
kapal asing yang mengincar perairan Indonesia antara lain karena kayanya
sumber daya ikan, seperti sekitar 60 persen tuna dunia datang dari
lautan Indonesia.
Selain itu, pihaknya saat ini hanya ingin
mengubah penangkapan ikan secara ilegal menjadi penangkapan ikan yang
legal, tercatat, dan teregulasi dengan baik sehingga juga bermanfaat
bagi negara.
"Saya tidak setuju pandangan yang mengatakan mubazir karena kapal kita tidak bisa ke ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif)," ucapnya.
Susi
mengingatkan bahwa kapal nelayan dari daerah seperti Tegal dan Rembang
(Jawa Tengah) juga telah melaut hingga ke perairan Australia dan ada
dari mereka yang juga ditangkap oleh aparat negara Kangguru tersebut,
karena dinilai telah melanggar teritorial mereka.
Demi memperkuat kedaulatan laut Indonesia, Susi menyiapkan kapal induk Rp 600 miliar.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana membeli kapal
induk atau kapal markas pada tahun ini. Investasi pembangunan kapal
tersebut mencapai Rp 600 miliar, diambil dari alokasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Susi mengatakan kapal
raksasa dibutuhkan untuk memberantas para pencuri ikan. Selama ini,
kapal para pencuri kebanyakan berukuran besar.
Selain itu, luasnya
wilayah laut Indonesia di mana nomor 2 terbesar di dunia, membuat
perjalanan menggunakan kapal induk lebih efektif. "Menteri KKP, Dirjen
semua mau jalan-jalan, bakti sosial nyari minjam kanan-kiri," ujar
Menteri Susi di Kantornya, Jakarta, Jumat (12/2).
Menurutnya,
pengadaan kapal tersebut juga menjadi media pemerintah dalam
bersosialisasi ke daerah. Menteri Susi mengatakan, di kapal tersebut
nantinya ada tempat pelatihan, laboratorium, serta kantor KKP.
"Sosialisasi daerah, mereka melihat dan mengalami training, ada laboratorium," jelas dia.
Menteri
Susi menambahkan, kapal tersebut direncanakan menggunakan program tahun
jamak (multiyears) selama dua tahun. "Targetnya satu sampai satu
setengah tahun. Kita masih tahap finalisasi spesifikasi apa yang
dibutuhkan," ungkapnya.
Susi menegaskan, tak takut dengan kapal asing dari negara manapun, termasuk Amerika Serikat.
Susi baru-baru ini kembali menunjukkan taringnya dalam menangkap
kapal asing pencuri ikan. Susi bahkan tak segan bakal menangkap kapal
dari Amerika Serikat jika berani mencuri ikan di lautan Indonesia.
"Kita
ke semua kapal yang melakukan pencurian di wilayah Indonesia pasti kita
tangkap. Dari China, Thailand, Filipina, Amerika, kalau ada pun kita
tangkap. Kalau melanggar dan melakukan pencurian di ZEE (zona ekonomi
eksekutif) kita pasti ditangkap," ucap Susi di Kantornya, Jakarta, Senin (30/5).
Baru-baru
ini juga, TNI Angkatan Laut menangkap kapal berbendera China di Natuna,
Kepulauan Riau. Susi mengaku masih menyelidiki kasus ini. Kapal China
tersebut ditangkap oleh KRI Oswald Siahaan-354, TNI Angkatan Laut
beberapa hari lalu.
"Yang melakukan penangkapan ada KRI Armada Barat yang dilakukan dua hari lalu. Ini kapalnya cukup besar, " kata Susi.
Susi
menjelaskan, kapal pencuri ikan tersebut ditangkap oleh KRI Oswald
Siahaan-354 TNI Angkatan Laut yang berada di bawah kendali operasi (BKO)
Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Barat (Guspulaarmabar) di perairan
Natuna pada posisi 05 06' 00" lintang utara dan 110 14' 00" bujur timur.
"Hari ini kita sedang selidiki," kata Susi.
Kami melayani pembukaan akun sbobet,ibcbet,ionclub,poker,tangkas
silahkan hubungi kami melalui:
Livechat : Livechat Lisboa369
Yahoo Messenger : cs_lisboa369@yahoo.com
Line : lisboa369
WeChat : Lisboa369
Pin bb : 2C061DC0
Skype : lisboa_369
WhatsApp : +66924855473