slide show

Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" />
Selamat datang di blogspot lisboa369

Rabu, 20 Juli 2016

Hendak Diratifikasi Sekarang, Perjanjian RI-Australia Sangat Korup


Situs Cashmarket Agen Resmi Maxbet , Agen Resmi Sbobet Dan casino online terpercaya di indonesia Mitra Resmi Ionclub (Agen Khusus Ioncasino atau agen ionclub)

Lisboa369.com - Pemerhati masalah Laut Timor Ferdi Tanoni menuturkan, jika Perjanjian 1997  hendak diratifikasi sekarang, misalnya, maka Perjanjian RI-Australia itu sangat korup karena tidak sesuai lagi dengan fakta yang sebenarnya.

“Demikian pun halnya dengan MoU 1974. Nota Kesepahaman ini hanyalah sebuah alat politik belaka bagi Australia untuk melakukan aneksasi terhadap seluruh wilayah perairan Indonesia di sekitar Gugusan Pulau Pasir yang kaya dengan ikan dan biota laut lainnya serta memiliki sumber daya alam berupa migas yang berlimpah,” ujar Tanoni.

Padahal, Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Pemerintah Australia dan Indonesia pada 1986 tentang Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Polusi Minyak di Laut yang seharusnya diimplementasikan dalam kasus petaka tumpahan minyak Montara 2009 di Laut Timor” diabaikan bahkan dihindari begitu saja oleh Australia dengan berbagai alasan yang tidak rasional.

LISBOA369 MITRA RESMI SBOBET SERTA MITRA RESMI MAXBET  DAN AGEN KHUSUS IONCLUB ATAU IONCASINO UNTUK LIVE GAME ONLINE, YANG TERPERCAYA SAAT INI NO 1 DI INDONESIA.

Ia mencontohkan,Australia menggunakan MoU 1974 yang diperkuat dengan Perjanjian 1997 ini Australia seenaknya menggiring masuk perahu para nelayan tradisional Indonesia di Laut Timor ke wilayah perairan Australia.

“Kemudian dituduh telah melanggar batas perairan Australia sehingga  perahu perahu nelayan kita dibakar serta memenjarakan para nelayan ini. Perbuatan Australia ini sudah sangat tidak manusiawi sama sekali,” tegasnya.

Tanoni yang meraih “Civil Justice Award Australian Lawyers Alliance 2013″ ini kemudian mempertanyakan, apakah Indonesia perlu mempertahankan hubungan bilateral dengan Australia yang hanya menguntungkan kepentingan Australia semata, sementara kepentingan Nasional Indonesia termasuk kedaulatan kita harus dikorbankan?

Atas dasar itu, Tanoni berpendapat, semua perjanjian kerja sama RI-Australia pada masa lalu perlu ditinjau kembali karena lebih banyak menguntungkan Australia.

“Sehubungan dengan itu, saya meminta Pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk membatalkan perjanjian RI-Australia yang ditandatangani pada 1997, dan perlu dirundingkan kembali secara trilateral dengan Timor Leste, karena telah berdiri menjadi sebuah negara merdeka di kawasan Laut Timor,” tandasnya.



Kami melayani pembukaan akun, Maxbet, sbobet, ibcbet, ionclub, poker, tangkas
silahkan hubungi kami melalui:

Livechat : Livechat Lisboa369
Yahoo Messenger : cs_lisboa369@yahoo.com
Line : lisboa369
WeChat : Lisboa369
Pin bb : 2C061DC0
Skype : lisboa_369
WhatsApp : +66924855473

Tidak ada komentar:

Posting Komentar