slide show

Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" />
Selamat datang di blogspot lisboa369

Rabu, 22 Juni 2016

PDIP Serang Ahok, Persoalkan Relawan & Parpol Pendukung



Lisboa369.com - Tiga partai politik resmi memberikan dukungan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta, pada 2017 mendatang. Ketiga parpol tersebut antara lain Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Hanura, dan Partai Golkar.

Sementara PDI Perjuangan sebagai pengusung Ahok di Pilgub 2012 hingga kini terus melakukan penjaringan untuk mengusung calon sendiri. Sekretaris DPD PDI-Perjuangan DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi menegaskan partainya tidak khawatir meski masa pendaftaran pasangan calon dari partai politik makin singkat yakni 19-21 September 2016.

Dia menyebut bisa saja PDIP mengumumkan bakal calon gubernur di detik-detik terakhir seperti saat mencalonkan Joko Widodo di Pilgub DKI 2012. Asalkan calon tersebut berasal dari internal partai sehingga tidak butuh banyak waktu untuk prosesnya.

"Kemungkinannya, kalau internal partai kan enggak perlu di fit dan proper test lagi. Kayak Pak Jokowi kan dulu Pilgub 2012 berasal internal partai," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (21/6).

Prasetio menegaskan meski PDIP satu-satunya partai yang bisa mengusung calon sendiri, partainya tetap terbuka apabila ada partai lain yang mengajukan koalisi. Mengenai dukungan tiga parpol terhadap Ahok, ketua DPRD DKI Jakarta ini mengatakan, dukungan partai politik untuk Ahok dianggap resmi jika sudah ada surat rekomendasi yang ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal partai.

"Mendukung itu kalau sudah mengeluarkan surat rekomendasi yang ditandatangani. Selama hanya mengatakan dukung mendukung tapi enggak ada bukti ya susah," kata Prasetio.

Menurut dia, apabila surat tersebut belum dikeluarkan oleh institusi partai, keabsahan dukungan untuk Ahok patut dipertanyakan. Karena itu, Ahok dan relawannya harus khawatir dan hati-hati.

"Ya mungkin kali ya, (kalau sudah ada surat resmi) itu baru namanya dukungan," ucapnya.

Selain mempersoalkan keabsahan parpol pendukung, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini juga menuding relawan pengumpul KTP untuk mendukung pencalonan Ahok menerima suap sebesar Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi teluk Jakarta. Tudingan itu dilontarkan anggota DPR fraksi PDIP, Junimart Girsang, saat rapat dengar pendapat dengan KPK terkait kasus RS Sumber Waras.

Menurut Junimart, aliran duit itu masuk ke TemanAhok melalui Cyrus Network dan asisten pribadi Ahok, Sunny Tanuwidjaya. Junimart pun meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menindaklanjuti temuannya tersebut.

Menanggapi permintaan Junimart, Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut bahwa penanganan kasus suap di balik pembahasan raperda reklamasi akan segera naik ke pengadilan. Soal uang Rp 30 miliar kepada Teman Ahok, Agus mengaku akan segera mengusutnya dengan berjanji akan mengeluarkan sprindik baru terkait masalah itu.

Ahok sendiri marah besar atas pernyataan Junimart relawannya, TemanAhok mendapat kucuran duit dari pengembang yang menggarap proyek reklamasi Teluk Utara Jakarta. Sejauh ini, Ahok mengaku tidak mengetahui operasional atau pun aliran dana dari pendukungnya itu.

"Kalau ada tuduhan begitu dia periksa saja yang dituduh. Buktinya mana. Saya profesional saja," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai kota, Jakarta.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menduga ada unsur politis di balik tudingan Junimart. Sebagai anggota DPR, politisi PDIP itu memiliki hak imunitas sehingga bisa berbicara seenaknya tanpa bisa digugat.

"Saya bilang pertama gini saya kan pernah anggota DPR. Enak banget coba dia mau ngomong apa saja dia punya hak imunitas enggak bisa dituntut enggak bisa digugat. Ini bisa main politik nih," jelas Ahok.

Tak hanya Ahok, salah satu pendiri teman Ahok, Singgih Widyastomo berani membuka semua sumber dan jumlah aliran dana yang diterima selama ini. Singgih heran ada fitnah semacam ini, apalagi saat detik terakhir pengumpulan sejuta KTP hampir rampung.

Kesal difitnah, Singgih menyatakan Teman Ahok juga siap diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal isu aliran dana yang dilontarkan politisi PDIP.

"Ada datanya dong pasti. Makanya kita bingung juga kok tiba-tiba ada fitnah ke kita. Tapi kita clear kok siap diselidiki. Pasti siap buka data keuangan teman Ahok," kata Singgih saat dihubungi, Kamis (16/6).

Selama ini, dana yang masuk atau dana yang terkumpul dari hasil penjualan merchandise Teman Ahok selalu dicatat dengan baik. Singgih mengklaim jalan yang ditempuh Teman Ahok untuk mengantarkan calon petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama maju independen, sudah benar dan taat aturan.

"Kami kaget sih dengan berita tersebut, tapi kami siap jika harus diselidiki KPK, kita oke dan enggak ada masalah. Kita yakin masih sekali di jalan yang benar, karena emang anggaran itu semua dari penjualan merchandise," tegasnya.


Kami melayani pembukaan akun sbobet,ibcbet,ionclub,poker,tangkas
silahkan hubungi kami melalui:

Livechat : Livechat Lisboa369
Yahoo Messenger : cs_lisboa369@yahoo.com
Line : lisboa369
WeChat : Lisboa369
Pin bb : 2C061DC0
Skype : lisboa_369
WhatsApp : +66924855473 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar