Bakal calon gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra mengkritik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kerap memarahi, memaki-maki dan mempermalukan pejabat bawahannya di depan umum. Cara-cara seperti itu, kata Yusril, tidak patut dilakukan oleh seorang pemimpin karena dapat mengganggu suasana kerja dan menurunkan prestasi aparat secara keseluruhan.
“Walikota, kepala dinas, camat, atau PNS bawahan lainnya
adalah pejabat administratif yang bekerja menjalankan kebijakan
gubernur. Kalau mereka salah tidak sepantutnya dimaki-maki dan
dipermalukan di depan umum,” ujar Yusril kepada wartawan di Jakarta,
Minggu (24/4).
Pernyataan Yusril ini menanggapi tudingan Ahok bahwa
Walikota Jakarta Utara Rustam Effendi bersokongkol dengannya. Rustam
sempat curhat melalui akun facebook-nya dan mengatakan bahwa tuduhan dan
fitnah dari Ahok sebagai pimpinan sangat menyakitkan hati.
Yusril membantah membela Rustam Effendi karena ia mengaku
tidak kenal dan tidak pernah berkomunikasi dengan walikota Jakarta Utara
itu. Yusril mengaku prihatin atas tuduhan yang diterima walikota
Jakarta Utara melakukan persekongkolan dengan dirinya terkait dengan
rencana penggusuran kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.
Yusril mencatat banyak pejabat di DKI Jakarta yang
dimarah-marahi Ahok di depan umum dan diancam akan dipecat dari
jabatannya. Menurut Yusril mengevaluasi kinerja dan memberhentikan
pejabat bawahannya adalah wewenang gubernur sebagai atasan. Namun,
lanjut Yusril, tidak harus mempermalukannya di depan publik, bahkan
disiarkan di televisi.
“Kalau mau menegur, mengkritik atau memarahi bawahan ya
jangan di muka umum. Itu akan membuat mereka merasa diinjak-injak harga
dirinya. Lagi pula kan bisa ditegur dan kemudian diingatkan agar mereka
bisa bekerja lebih baik lagi,” papar Yusril.
Menurut Yusril, para pejabat dan PNS di DKI Jakarta
merupakan aset penting yang menentukan berhasil tidaknya kebijakan yang
dibuat oleh gubernur. Mereka harus dirangkul dan didorong untuk
menghasilkan kinerja yang optimal. Jika selalu ditakut-takuti dengan
ancaman pemecatan dan kata-kata tidak senonoh, mereka tidak akan berani
mengambil inisiatif dalam rangka melaksanakan kebijakan gubernur.
“Berilah mereka kebebasan untuk melaksanakan tanggung
jawabnya. PNS DKI yang jumlahnya ribuan perlu ‘di-wongke’ dan
diperlakukan secara beradab,” pungkas Yusril
www.lisboa369.com
Kami melayani pembukaan akun sbobet,ibcbet,ioncasino,poker,tangkas
silahkan hubungi kami melalui:
Livechat : Livechat Lisboa369
Yahoo Messenger : cs_lisboa369@yahoo.com
Line : lisboa369
WeChat : Lisboa369
Pin bb : 2C061DC0
Skype : lisboa_369
WhatsApp : +66924855473
Tidak ada komentar:
Posting Komentar